Meulaboh (Waspada Aceh) – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, menegaskan website milik Pemerintah Aceh selama ini telah mendapat serangan 33.000 kali oleh hacker dari negara asing.
“Kita ada ahli keamanan IT juga, alhamdulillah masih aman,” kata Marwan Nusuf, di sela-sela kegiatan Sosialisasi Undang-Undang ITE yang berlangsung di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh Barat, Kamis di Meulaboh (29/11/2018).
Dia menjelaskan, selama ini website Pemerintah Aceh kerap menjadi sasaran aksi peretasan oleh para hacker dari negara asing, dengan tujuan yang belum diketahui.
Dalam tiga tahun terakhir, kata Marwan, sudah lebih dari 33 ribu serangan dilakukan oleh para hacker, dan sampai sejauh ini pengamanan terhadap website milik pemerintah tersebut masih aman.
“Kita tidak ketahui apa yang mereka incar, karena sejauh ini belum ada yang berhasil membobol,” tambahnya.
Akibat banyaknya upaya pembobolan yang dilakukan, tim IT Pemerintah Aceh berhasil melacak alamat Internet Protocol Address (IP) para peretas.
Mereka diketahui berasal dari berbagai negara seperti China (Tiongkok), India dan Amerika Serikat.
Dia menduga, para hacker tersebut bisa saja berasal dari dalam negeri, dan diduga melakukan serangan siber menggunakan alamat internet protocol addres di negara lain, sehingga keberadaannya sulit terlacak.
Tim IT Pemerintah Aceh kini semakin memperketat pengamanan website tersebut. Apabila para peretas (hacker) berhasil membobol website Pemerintah Aceh, maka seluruh data yang ada dikhawatirkan akan diambil pelaku.
“Data tersebut bisa saja seperti keuangan maupun yang lainnya, karena pintu masuk melalui website ini,” jelasnya. (b01/ded)
