Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh menerjunkan sekitar 3.000 relawan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke lima kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi. Ribuan ASN tersebut ditugaskan untuk membantu pemulihan awal pascabanjir dan tanah longsor yang melanda Aceh sejak akhir November lalu.
Pelepasan relawan dilakukan melalui apel di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Aceh, Minggu (28/12/2025). Apel dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir, yang juga Ketua Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Aceh.
Menurut Nasir, hingga akhir Desember sejumlah wilayah di Aceh masih berada dalam kondisi darurat. Banjir, longsor, dan cuaca ekstrem berdampak besar terhadap aktivitas dan layanan dasar masyarakat.
“Sejak akhir November hingga sekarang, Aceh masih berada dalam fase darurat pemulihan awal. Dampaknya sangat luas, mulai dari layanan dasar terganggu sampai aktivitas masyarakat lumpuh,” kata Nasir, Minggu (28/12/2025).
Sebanyak 3.000 relawan ASN, baik PNS maupun non-PNS, akan melakukan gotong royong di lima daerah, yakni Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie Jaya. Aceh Tamiang menjadi daerah dengan jumlah relawan terbanyak karena dampak banjir yang paling luas.
Para relawan dijadwalkan bertugas selama dua hari, pada 29–30 Desember 2025. Kegiatan difokuskan pada pembersihan fasilitas umum dan rumah ibadah yang terdampak banjir dan lumpur.
Nasir menegaskan kehadiran ASN di lapangan merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
“Kita tidak hanya melihat dan mendengar, tapi ikut merasakan kondisi warga. Ini bentuk empati dan kesetiakawanan sosial,” ujarnya.
Usai apel pelepasan, relawan ASN bersama kendaraan dan logistik bantuan diberangkatkan menuju lima daerah terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh. (*)
