Jumat, April 18, 2025
spot_img
Beranda219 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat, Total Sudah 1.231 Orang di Aceh

219 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat, Total Sudah 1.231 Orang di Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Provinsi Aceh kembali menjadi tujuan pengungsi etnis Rohingya. Terbaru, sebanyak 219 imigran Rohingya kembali mendarat di Sabang, kemudian dibawa ke Banda Aceh dengan kapal penumpang, Rabu (22/11/2023).

Para imigran tersebut dibawa ke Banda Aceh dengan menggunakan kapal KMP BRR yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue sekitar pukul 18.45 WIB. Mereka kemudian dinaikkan ke bus dan truk untuk dibawa ke kamp pengungsian di Lhokseumawe.

Dengan penambahan 219 orang di Sabang, kini total pengungsi Rohingya di Aceh telah mencapai 1.231 orang. Mereka berasal dari lima kapal yang berlabuh di Aceh sejak 14 November 2023.

Perwakilan UNHCR Mona mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah Aceh, dan jajaran terkait untuk memindahkan pengungsi ini dengan cepat karena ada lima pengungsi yang emergency mengalami sakit.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh dan jajaran yang sudah mau membantu dan komunikasi bersama kami, khususnya imigran Rohingya yang bersedia membantu untuk memindahkannya ke kamp Lhokseumawe,” kata Mona.

Mona melanjutkan, pihaknya membantu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi, yaitu kebutuhan dasar, dan fungsi UNHCR adalah membantu pengungsi Rohingya tertindas bisa hidup lebih bermartabat.

“Ketika mereka sampai ke Lhokseumawe kami akan mendata kembali jumlah laki-laki dan perempuan, yang mengalami sakit dan lain- lain,” jelasnya

Sebelumnya diberitakan, ada lima kapal pembawa warga Rohingya yang berlabuh di Aceh. Kapal pertama pada 14 November 2023 di Kabupaten Pidie dengan membawa 194 warga. Besoknya, kapal kedua berlabuh di Kabupaten Pidie dengan membawa 147 warga. Pada 19 November 2023, kapal ketiga, keempat, dan kelima berlabuh di lokasi terpisah.

Lokasi pertama membawa membawa 256 warga berlabuh di Kabupaten Bireuen, kapal keempat berlabuh di Kabupaten Pidie dengan 232 warga, dan terakhir di Kabupaten Aceh Timur dengan membawa 36 warga Rohingya.

Kini mereka mengaku ingin ke Indonesia, dengan alasan sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Mereka memohon perlindungan pada rakyat Indonesia. Namun, berbagai masalah timbul, seperti orang Rohingya yang kabur dari tempat penampungan untuk menyeberang ke Malaysia.

Beberapa kasus kriminal perdagangan manusia juga ditangani polisi selama Rohingya berada di Aceh. Selain itu, mereka juga sering membuat masalah sehingga warga Aceh di beberapa daerah menolak kedatangan mereka. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER